Rabu, 27 September 2017

Ragam dan Laras Bahasa Indonesia

A. Ragam Bahasa

Apa itu Ragam Bahasa? Untuk lebih jelasnya mari kita simak pengertian Ragam Bahasa menurut para ahli.

1. Bachman (1990)
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda  menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
2. Dendy Sugono (1999)
Bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
3. Fishman ed (1968)
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam pada itu perlu yang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.


             Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku, kita mengenal juga kosa kata bahasa Indonesia ragam baku. Adalah kosa kata baku Bahasa Indonesia yang memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolok ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur Bahasa Indonesia, bukan otoritas suatu lembaga atau instansi di dalam menggunakan Bahasa Indonesia ragam baku.

B. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi
Berdasarkan situasi pemakainnya, ragam bahasa dapat dibagi menjadi 3 yakni ragam formal, ragam semi formal, dan ragam non-formal.


C. Ragam Bahasa Berdasarkan Medium (Cara Pengungkapan Ragam Bahasa)

Ragam bahasa dapat didefinisikan sebagai kevariasian bahasa dalam pemakaiannya sebagai alat komunikasi. Kevariasian bahasa ini terjadi karena beberapa hal, seperti: media yang digunakan, hubungan pembicara, dan topik yang dibicarakan.

Berdasarkan media atau sarana pemakaianya, ragam bahasa dibedakan atas :

1. Ragam lisan yang antara lain meliputi:
o Ragam bahasa cakapan
o Ragam bahasa pidato
o Ragam bahasa kuliah
o Ragam bahasa panggung

2. Ragam tulis yang antara lain meliputi:
o Ragam bahasa teknis
o Ragam bahasa undang-undang
o Ragam bahasa catatan
o Ragam bahasa surat

Adapun beberapa hal yang menjadi pembeda antara ragam bahasa tulis dan lisan misalnya:

1. Ragam lisan memerlukan orang kedua sebagai lawan berbicara sedangkan tulis tidak.

2. Fungsi gramatikal (subjek, predikat, objek) tidak selalu dinyatakan dalam ragam lisan karena memang dalam raga ini penggunaan bahasa sudah dibantu dengan situasi/ konteks, mimic pembicara, gerakkan, pandangan dan lain sebagainya, sedangkan dalam ragam tulis hal tersebut tidak ada atau diperlukan fungsi gramatikal yang lebih lengkap agar lawan bicara (pembaca tulisan) dapat memahami informasi yang disampaikan dengan jelas dan benar.

3. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu, sedangkan ragam tulis tidak terikat.

4. Ragam lisan dipengaruhi oleh panjang pendek dan tinggi rendah suara sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf capital, huruf miring dll.


A. RAGAM BAHASA LISAN

Ragam bahasa lisan merupakan ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.

CIRI-CIRI RAGAM BAHASA LISAN :

o Langsung
Dalam berkomunikasi, seseorang diharapkan dapat bertemu langsung dengan orang yang diajak bicara.

o Tidak terikat ejaan bahasa Indonesia tetapi terikat situasi pembicaraan
Dalam berkomunikasi, seseorang diharapakan dapat mengetahui situasi dan kondisi dan menggunakan bahasa sehari-hari dengan orang yang diajak bicara.

o Tidak efektif
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa sehari-hari sehingga banyak menggunakan kalimat yang bersifat basa-basi dengan orang yang diajak bicara.

o Kalimatnya pendek-pendek
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya.

o Kalimat sering terputus dan tidak lengkap
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa yang menurut orang lain sudah mengetahui maksudnya.

o Lagu kalimat situasional
Dalam berkomunikasi, seseorang terkadang harus mengerti situasi yang ada pada dengan orang yang diajak bicara atau keadaan sekitarnya.


B. RAGAM BAHASA TULIS

Ragam bahasa tulis merupakan ragam bahasa yang pemakaiannya melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur agar dapat dipahami dengan mudah dan benar. Ragam bahasa tulis memiliki kaidah yang baku dan teratur seperti tata cara penulisan (ejaan), tata bahasa, kosa kata, kalimat dll. Dapat dikatakan ragam bahasa tulis menuntut adanya adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca.

CIRI-CIRI RAGAM BAHASA TULIS :

o Santun
Memenuhi kaidah-kaidah yang ada dan pilihan kata atau istilah yang tepat dan cermat.

o Efektif
Hemat dan singkat, tetapi kena dalam hal maksud yang diungkapkannya.

o Bahasa disampaikan sebagai upaya komunikasi satu pihak
Karena tak dapat bertemu langsun, maka kita diharapkan dapat mengkomunikasikan segala apa yang ada dengan harapkan orang yang menerima surat tidak salah persepsi atau salah paham.

o Ejaan digunakan sesuai dengan pedoman
Dalam penyampaian bahasa tulis, memang ada pedoman yang harus digunakan atau dipatuhi agar tidak menimbulkkan kesalahan dalam pemakaian atau penulisan kata.

o Penggunaan kosa kata pada dasarnya sudah dibakukan
Dalam hal ini, penggunaan kata atau pilihan kata harus tepat. Walaupun maksud kita sama, namun apabila kita salah dalam memilih kata maka akan menimbulkan kerancuan.



D. Laras Bahasa

Laras bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan atau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat diidentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka.

Definisi dan kategorisasi laras bahasa pun berbeda antara para ahli linguistik, diantaranya:

1. Ure dan Ellis (1977)
Menganggap laras bahasa sebagai pola bahasa yang lazim digunakan mengikut keadaan tertentu. Hal ini bermakna, sesuatu situasi akan menentukan bentuk bahasa yang digunakan oleh pengguna bahasa itu dan pemilihannya berdasarkan konvensi sosial masing-masing.
2. Reid (1956)
Menyatakan seorang penutur dalam situasi berbeza-beza akan menggunakan laras mengikut situasi sosial yang berlainan iaitu istilah teknik untuk menyatakan perlakuan bahasa (linguistic behavior) seseorang individu.
3. Halliday (1968)
Menyebut bahawa laras sebagai variasi bahasa yang berlainan berdasarkan fungsi. Laras akan sentiasa berubah mengikut situasi. Dia telah membuat penjenisan laras kepada tiga kategori iaitu tajuk wacana (field of discourse), cara penyampaian wacana (mode of discourse) dan gaya wacana (style of discourse).

Ciri-ciri Laras Bahasa

Menurut Nik Safiah Karim (1989), kajian terhadap laras bahasa perlu mempertimbangkan dua faktor yang utama iaitu ciri keperihalan peristiwa bahasa dan ciri linguistik yang wujud . Ciri keperihalan pula dibahagikan kepada dua aspek utama, iaitu situasi luaran dan situasi persekitaran.

Situasi luaran adalah latar belakang sosial dan kebudayaan sesuatu masyarakat bahasa yang merangkumi struktur sosial dan keseluruhan cara hidup yang menentukan perlakuan setiap anggota masyarakat. Contohnya , apabila kita mengkaji laras bahasa masyarakat Melayu lama, kita perlu mengaitkan dengan situasi istana, stratifikasi sosial, tradisi sastera lisan dan aspek-aspek lain anggota masyarakat zaman itu.

Situasi persekitaran pula meliputi aspek-aspek yang terlibat secara langsung dalam penggunaan bahasa. Terdapat empat situasi persekitaran yang menyebabkan wujudnya bahasa yang berlainan atau laras. Situasi yang dimaksudkan ialah cara penyampaian, perhubungan sosial dan peribadi, bahan yang diperkatakan, dan fungsi-fungsi sosial perlakuan bahasa.


Jenis Laras Bahasa

Laras bahasa dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:

Tajuk Wacana
Adalah merangkumi bidang penggunaan bahasa seperti bidang Matematik.
Cara Penyampaian WacanaAdalah media perlakuan bahasa samada secara lisan atau bertulis.
Gaya wacanaAdalah bidang tentang perhubungan antara peserta perlakuan bahasa iaitu secara formal atau tidak formal.
Adapun laras bahasa yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu laras bahasa biasa dan laras bahasa khusus.

Laras Bahasa Biasa
Adalah laras bahasa yang sering ditemukan dan digunakan oleh masyarakat luas, misalnya laras bahasa yang dipakai dalam bidang hiburan, seperti laras bahasa berita, penerangan, dan lain-lain.
Laras Bahasa Khusus
Laras bahasa khusus adalah laras bahasa yang digunakan dalam pemakaian khusus yaitu, laras bahasa ilmiah yang dipakai dalam penulisan laporan ilmiah, dan lain-lain.
Kedua jenis laras bahasa ini dapat dibedakan dengan cara melihat beberapa hal berikut ini:

– Kosakata

– Gaya Bahasa

– Tata bahasa.





Sumber:

http://www.trigonalmedia.com/2015/08/pengertian-ragam-bahasa.html

http://www.slideshare.net/HIMTI/ragam-bahasa-25365773

http://badar92.blogspot.co.id/2012/10/ragam-bahasa.html

http://www.prbahasaindonesia.com/2015/08/laras-bahasa-pengertian-jenis-dan-contoh-analisis-laras-bahasa-terbaik.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Laras_bahasa

http://azul-jellyfish.blogspot.co.id/2012/04/ragam-bahasa-lisan-dan-bahasa-tulis.html

Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Tongkrongannya Anak TKJ - 2016