Selasa, 11 Oktober 2016

Semua Tentang Routing Protocol Lengkap

1. Definisi Routing
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:


- Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
- Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

2. Konsep Dasar Routing
Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat. 


3. Jenis Routing

http://3.bp.blogspot.com/-HZNSBVLQU9s/UodahIJ8AbI/AAAAAAAAAXs/1RA3lnX_xyA/s1600/List+of+Dynamic+Routing+Protocol.png
a. Minimal Routing

Merupakan informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung kesuatu network. minimal routing terbentuk pada saat konfigurasi interface.
Gambar 1:












b. Static Routing
Router meneruskan paket dari sebuah network ke network yang lainnya berdasarkan yang ditentukan oleh administrator. Rute pada static routing tidak berubah, kecuali jika diubah secara manual oleh administrator. Berikut ini adalah karakteristik dari static routing :


- tidak akan mentolerir jika terjadi kesalahan pada konfigurasi yang ada. Jika terjadi perubahan pada jaringan atau terjadi kegagalan sambungan antara dua atau lebih titik yang terhubung secara langsung, arus lalu lintas tidak akan disambungkan oleh router.
- konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam jaringan yang hanya
mempunyai beberapa router, umumnya tidak lebih dari 2 atau 3.
- informasi routingnya diberikan oleh orang (biasa disebut administrator jaringan) secara manual.
- satu router memiliki satu table routing
- Jenis ini biasanya digunakan untuk jaringan kecil dan stabil
Gambar 2:


c. Dynamic Routing
Router mempelajari sendiri Rute yang terbaik yang akan ditempuhnya untuk meneruskan paket dari sebuah network ke network lainnya. Administrator tidak menentukan rute yang harus ditempuh oleh paket-paket tersebut. Administrator hanya menentukan bagaimana cara router mempelajari paket, dan kemudian router mempelajarinya sendiri. Rute pada dynamic routing berubah, sesuai dengan pelajaran yang didapatkan oleh router. Karakteristik dynamic routing:
- informasi routingnya tidak lagi diberikan oleh orang (manual), melainkan diberikan oleh software.

- apabila salah satu jalur yang ada mengalami gangguan atau kerusakan peralatan, maka router akan secara otomatis akan mencari ganti dari jaluryang tidak bisa dipakai lagi.
- menangani jaringan yang lebih kompleks dan luas, atau jaringan yang konfigurasinya sering berubah ubah (koneksi putus-nyambung)
- jaringannya cerdas (sudah menggunakan komputasi)
- memerlukan routing protokol untuk membuat table routing dan routing protokol ini bisa memakan sumber daya komputer.
Gambar 3:


 
Jenis-jenis routing protokol
 
a. RIP (Routing Information Protocol)
RIP (Routing Information Protocol) adalah jenis protokol kuat digunakan dalam jaringan area lokal dan jaringan area luas. RIP (Routing Information Protocol) tipe dikategorikan protokol gateway interior dalam penggunaan algoritma distance vector. Routing protokol informasi didefinisikan pada tahun 1988. Ia juga memiliki versi 2 dan saat ini kedua versi sedang digunakan. Secara teknis itu sudah usang oleh teknik yang lebih canggihseperti (OSPF) dan protokol OSI IS-IS.


b. Interior Gateway routing protokol (IGRP)
Interior Gateway routing protokol (IGRP) Ini adalah Distanceve IGRP (Interior Gateway Protocol) oleh Cisco. Router digunakan untuk pertukaran data rute dalam suatu sistem independen. Interior Gateway routing protocol dibuat dalam bagian untuk mengalahkan batas-batas RIP (RoutingInformation Protocol) dalam jaringan besar. Ia memelihara beberapa metrikuntuk setiap rute serta keandalan, MTU, beban penundaan, dan bandwidth. Hop maksimum EIGRP adalah 255 dan update routing transmisi90 detik. Ini diukur dalam protokol routing classful, tetapi kurang populer karena boros ruang alamat IP.


c. Open Shortest Path First (OSPF)
Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah protokol routing yangaktif yang digunakan dalam protokol internet. Terutama itu adalah link state routing protokol dan termasuk ke dalam kelompok protokol gatewayinterior. Buka Shortest Path First (OSPF) yang beroperasi di dalam sistem otonomi yang berbeda. Versi 2 dari Jalur terpendek Pertama Terbuka(OSPF) didefinisikan pada tahun 1998 untuk IPv4 maka versi OSPF 3 dalam RFC 5340 pada tahun 2008. Pertama Buka Jalur terpendek (OSPF) paling banyak digunakan dalam jaringan perusahaan bisnis besar.


d. Exterior Gateway Protocol (EGP)
Protokol routing yang mutlak bagi internet eksterior gerbang protokol yang ditetapkan tahun 1982 oleh Eric C. EGP (Exterior Gateway Protocol) pada awalnya dinyatakan dalam RFC827 dan benar ditetapkan dalam RFC 904 di 1984.The Exterior Gateway Protocol (EGP) tidak seperti vektor jarak danjalan protokol vektor. Ini adalah topologi seperti pohon.

e. Peningkatan interior gerbang routing protokol (EIGRP)
Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) berdasarkan IGRP asli mereka saat itu adalah milik Cisco routing protokol. Ini adalah jarak-vector routing protokol di muka dalam optimasi untuk mengurangi baik kegoyangan routing yang terjadi setelah perubahan topologi, ditambah dengan penggunaan bandwidth dan daya proses di router yang mendukung ditingkatkan interior gateway routing protokol secara otomatis akan mengalokasikan kembali informasi rute untuk IGRP ( Peningkatan Interior Gateway Routing Protocol) oleh tetangga bertukar 32 bit EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) metrik ke 24 bit IGRP metrik.Umumnya optimasi berdasarkan pekerjaan DUAL dari SRI yang memastikan operasi loop bebas dan menawarkan sarana untuk sambungan cepat.

 
f. Border Gateway Protocol (BGP)
Border Gateway Protocol (BGP) adalah protokol routing inti internet dan bertanggung jawab untuk menjaga meja jaringan protokol Internet yang mengotorisasi kemampuan jaringan mencapai antar AS. Border Gateway Protocol (BGP) dinyatakan sebagai jalan protokol vektor. Tidak menggunakan metrik IGP konvensional tetapi membuat keputusan routing berbasis pada jalur, kebijakan jaringan. Hal ini dibuat untuk menggantikan Exterior Gateway Protocol (EGP) routing protokol mengijinkan routing yang sepenuhnya terdesentralisasi untuk mengizinkan penghapusan Bersih NSF yang izin ke internet untuk berubah menjadi sistem desentralisasi yang benar-benar. Versi keempat Border Gateway Protocol (BGP) telah digunakan sejak tahun 1994 dan ke-4 versi dari tahun 2006. Versi 4 RFC 4271 memiliki banyak fitur seperti itu memperbaiki banyak kesalahan sebelumnya, ketidakjelasan menerangi dan membawa t RFC lebih dekat keindustri praktek.


g. Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS) adalah protokol yang besar digunakan oleh perangkat jaringan untuk menentukan cara terbaik untuk datagram dipromosikan dari sisi ke sisi paket switched jaringan dan proses ini disebut routing. Ini didefinisikan dalam ISO / IEC 10589 2002 dalam desain referensi OSI. Menengah sistem-ke-intermediate sistem (IS-IS) membedakan antara tingkat-tingkat seperti tingkat 1 dan tingkat 2. Protokol routing dapat diubah tanpa perlu menghubungi wilayah intra routing protokol.


Adapula Administrative Distance (AD) yang telah dibahas pada artikel sebelumnya disini

Metric yaitu beberapa jalan atau link atau jalur atau path yang diplih oleh router menuju router selanjutnya dimana router dapat menentukan link tersebut dengan berdasarkan ketentuan atau fungsi dari protocol routing yang kita gunakan.
Konsepnya begini tidak sama antara protocol routing yang satu dengan  yang lainnya. Jenis-jenis metric :
1. Hop count
yaitu menghitung jumlah lompatan untuk mencapai remote network, jumlah yang terkecil maka itulah metric yang terbaik.
2. Cost
Metric ini akan memberikan harga (cost) pada setiap link yang ada dalam jaringan, jumlah cost yang terkecil itulah yang terbaik dan di jadi kan best patch.
3. Load
Protocol routing akan menghitung beban dari setiap jalur / link yang dilaluinya, semakin terkecil maka jalur tersebut yang akan di gunakan.
4. Bandwith
Bandwith terbesar akan menjadi path / jalur yang akan digunakan.
5. Relay
Waktu yang diperlukan untuk mengirim paket data setiap jalur, nilai relay yang terkecil maka itu best path nya.
6. Reliability
Nilai kehandalan dari sebuah jalur, semakin jarang down / error pada jalur tersebut maka jalur tersebut menjadi best patch
Nah ini tabelnya.

Protocol
Metric
RIP Hop Count
IGRP dan EIGRP Bandwith, load, delay dan reliability
OSPF dan IS-IS Cost (Berdasarkan Bandwith pada cisco)


Classful dan classless
Dalam mengirim update routing, beberapa protocol routing hanya mengirim informasi network address tanpa menyertakan subnet mask dan juga ada yang menyertakan subnet mask. maka dari itu dikenal dengan istilah classful dan classless.

Classful
mempunya arti suatu protocol routing yang tidak menyertakan subnetmask / prefix pada saat akan mengirim informasi routing
Permasalahan.
1. jika anda menerapkan pada jaringan yang memiliki prefix yang berbeda-beda (VLSM)
2. Menggunakan IP address yang memiliki kelas yang berbeda-beda.
Protocol routing Classful
1. RIPv1
2. IGRP
Classless
Mempunyai pengertian yaitu protocol jaringan yang menyertakan subnet mask/prefix pada saat pengiriman informasi routing.
Protocol routing Classless
1. RIPv2
2. EIGRP
3. OSPF
4. IS-IS
5. BGP


4. Tabel Routing
Router akan memberi rekomendasi jalur mana yang paling tepat untuk melewatkan paket data yang dikirim ke alamat tertentu sesuai dengan informasi yang terdapat pada tabel routing sehingga pada saat paket data telah dikirimkan atau diarahkan maka router akan melakukan pemeriksaan yang terdapat pada tabel routing dan router akan menentukan jalur mana yang paling sesuai dengan informasi yang ada. Ada 2 item yang harus dimasukan oleh tabel routing untuk mengirim paket data, diantaranya:


Destination Address merupakan sebuah alamat pada jaringan yang dapat dijangkau oleh router
Pointer to the Destination merupakan penunjuk yang akan memberitahukan bahwa jaringan atau network yang dituju dapat terhubung dengan router.
Router akan menyesuaikan informasi yang terdapat pada tabel routing sebelum mengirimkan ke alamat tujuan sehingga tidak ada yang namanya salah sasaran dalam mengirimkan paket data.

Berikut adalah urutan pada tabel routing untuk menyesuaikan alamat tujuan:


Host Address
Subnet
Group of Subnet
Major network number
group of major network numbers
default address
Jika data yang dikirimkan oleh pengirim ke alamat atau jaringan yang dituju tidak sesuai dengan entri diatas maka paket data yang telah dikirimkan oleh pengirim akan dibuang dan pengirim data akan diberikan pesan oleh router bahwa data yang dikirim telah di drop karena ketidaksesuain dan terjadi kesalahan pengalamatan pada address source pengirim.

Contoh tabel routing pada MikroTik :


5. Contoh Konfigurasi Routing
 
Berikut merupakan desain dari router yang akan di setting:

setelah kita melihat dari gambar diatas langsung saja kita mengkonfigurasi mulai dari setting ip address tiap komputer sampai routing static dari tiap router.
Pertama kita setting ip address dari tiap komputer dengan cara Klik 2x pada pc
Setelah itu pilih Dekstop dan pilih ip configuration dan isikan ip yang kita inginkan.Disini saya menggunakan ip kelas c.

Dan ulangi cara diatas sehingga semua computer yag ada mempunyai ip.
Sebelumnya kita pasti tidak mengetahui apa yang warna merah dan yang warna lain.Disini untuk router ke switch kita menggunakan fastethernet sedangkan router ke router menggunakan serial yang merupakan warna merah dan yang warna hitam putus-putus menggunakan fastethernet.Sekarang kita masuk pada pengaturan router.
Berikut merupakan cara untuk pengaturan router menggunakan CLI.


ROUTER 0 (setting 1 serial, 1 FastEthernet)
Router>enable            // mengaktifkan router
Router#configure terminal  //untuk mengaktifkan configurasi
Router(config)# interface FastEthernet0/0 //setting interface dari router ke switch
Router(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0  //setting IP dan subnet mask
Router(config-if)#no shutdown    //mengaktifkan setting diatasnya
Router(config-if)#exit         //untuk keluar
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0 //setting interface serial di router 0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000      //kecepatan clock
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

ROUTER 4 (setting 2 serial, 1 FastEthernet)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.4.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.6.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

ROUTER 3 (setting 1 serial, 2 FastEthernet)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface FastEthernet1/0
Router(config-if)#ip address 192.168.5.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.7.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

ROUTER 2 (setting 2 serial, 1 FastEthernet)
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# interface FastEthernet0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.2.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.7.1 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Router(config)# interface Serial 3/0
Router(config-if)#ip address 192.168.6.2 255.255.255.0
Router(config-if)#clock rate 64000
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit

Setelah kita memkonfigurasi dan member ip address yang ada pada router, tahap selanjutnya adalah pengaturan static routing.Berikut merupakan cara pengaturannya.

ROUTER 0
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2
Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.4.2

ROUTER 4
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1
Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.6.2

ROUTER 3
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.5.1
Router(config)# ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.7.1
Router(config)# ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.7.1

ROUTER 2
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)# ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.6.1
Router(config)# ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.7.2
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.6.1
Router(config)# ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.7.2
Router(config)# ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.6.1

Setelah semua telah dikonfigurasi,cara se;anjutnya mencoba koneksi yang telah kita buat dengan cara ping ke computer tujuan.Ping dari komputer 0 yang mempunyai ip address 192.1681.2 menuju ke komputer 1 yang mempunyai ip 192.168.2.2.Dan setelah itu ping ke computer yang lain.Jika hasilnya seperti dibawah ini maka koneksi berhasil
.
Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © Tongkrongannya Anak TKJ - 2016